Kabar Lokal -Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sambas melakukan kunjungan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat untuk membahas kekurangan guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Sambas, Kamis (11/9/2025).
Kedatangan Anggotan Komisi IV DPRD Kabupaten Sambas yang dipimpin oleh Mardani disambut hangat oleh sejumlah Kabid yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat.
SLB Negeri Sambas merupakan salah satu sekolah yang menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemerintah Kabupaten Sambas, terutama dalam hal pengadaan sarana dan prasarana.
Berdirinya SLB Negeri Sambas pada tahun 2025 lalu. Meski demikian Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sambas menilai masih banyak hal-hal harus diperhatikan, salah satunya kekurangan tenaga pengajar atau guru.
Oleh karena itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sambas, Mardani bersama sejumlah anggotanya melakukan konsultasi ke Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar untuk membahas soal kekurangan guru di SLB Negeri Sambas.
Mardani mengatakan berdasarkan data honorer tidak ada tenaga honorer yang merupakan lulusan guru SLB maupun SDLB. Sehingga, dikhawatiran ketika mereka lulusan PPPK, maka SLB Negeri Sambas kekurangan guru.
“Kekhawatiran kami komisi IV adalah ketika guru guru honorer yg ada sekarang di SLB lulus PPPK paruh waktu dan PPPK penuh waktu akan di tempatkan di sekolah yang linear dengan prodinya,” kata Mardani.
Mardani berharap Bupati Sambas memberikan beasiswa bagi siswa di Kabupaten Sambas untuk melanjutkan pendidikan di sejumlah perguruan tinggi dengan prodi khusus yakni guru SLB.
Menurut Mardani, langkah tersebut akan menjadi solusi dari ancaman ditutupnya SLB Negeri Sambas akibat kekurangan guru atau tidak tersedianya lulusan dari prodi guru SLB di Kabupaten Sambas.
“Ini ancaman dan kekwatiran kami, semoga Pemda Sambas dan Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar mencari solusi dan langkah untuk menyelamatkan SLB Negeri Sambas dan masyarakat kita yang mempunyai kebutuhan khusus,” pungkas Mardani. ***