Kabar Lokal -Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 20 Sungai Palah yang berada di Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas sangat memprihatinkan. Hal itu dikarenakan lantainya yang terbelah dan ruang kelas berlubang.
Anggota DPRD Kabupaten Sambas Fraksi PDI Perjuangan, Mardani saat mengunjungi SDN 20 Sungai Palah dirinya sangat prihatin saat melihat kondisi sekolah tersebut. Untuk itu dia minta Dinas Pendidikan secepatnya merehab sekolah tersebut.
“Saat saya berkunjung ke SDN 20 Sungai Palah, di Dusun Putat,Desa Sungai Palah, kondisinya sangat memperihatinkan,” ungkap Mardani, Rabu (19/7/2023).
Kerusakan di SDN 20 Sungai Palah seperti cor lantai yang retak, bahkan terbelah. Tidak hanya sampai disitu, dek juga sudah tidak layak dan meja kursi yang tidak memadai. Untuk itu, Mardani berharap pihak dinas terkait segera merenovasi sekolah tersebut.
“Harapan kita aspirasi ini di dengar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas. Supaya anak-anak kita yang sekolah di sana bisa menikmati fasilitas pendidikan yang layak,” jelas Mardani.
Berdasarkan informasi yang didapat Mardani, kondisi kerusakan tersebut sudah sering dilaporkan oleh pihak sekolah ke Dinas Pendidikan namun belum ada respon yang sesuai dengan harapan dari pihak sekolah.
“Harapannya, ketika kita dorong Dinas Pendidikan untuk segera merehabilitasi sekolah ini. Itu didengar dan langsung dieksekusi. Kasian anak-anak kita harus belajar di sekolah yang seperti ini,” kata Mardani.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, Samekto Hadi Suseno menjelaskan, sudah dua tahun terakhir pihak Dinas Pendidikan berupaya melakukan perbaikan sekolah tersebut lewat DAK dan Bankeu.
Kendati demikian, hingga hari ini usulan yang telah dilakukan oleh pihak Dinas Pendidikan beljm membuahkan hasil. Untuk itu, dia berharap usulan rehabilitasi sekolah lewat DAK disetujui pemerintah pusat tahun 2024.
“September 2022 kami sudah survei di SDN 20 Sungai Palah. Saat itu hadir Kabid SD Dinas Pendidikan dan Korwil Kecamatan Galing. Usulan DAK sampai hari ini belum tembus juga,” kata Suseno.
Terakhir, saat diajukan pertanyaan soal solusi dari pihak Dinas Pendidikan selain melalui DAK, Seno enggan menjawab. Padahal kondisi sekolah tersebut sangat memprihatinkan.
