Sambas  

Polisi Berhasil Ungkap Identitas Kerangka Manusia yang Ditemukan di Kebun Karet Sambas

Polisi Berhasil Ungkap Identitas Kerangka Manusia yang Ditemukan di Kebun Karet Sambas

Kabar Lokal -Usai anggota Uridentifikasi Satreskrim Polres Sambas melakukan olah TKP, identitas kerangka manusia yang ditemukan di kebun karet, Desa Jagur, Kecamatan Sambas berhasil diungkap pihak kepolisian, Jumat (21/2/2025).

Kapolres Sambas, AKBP Sugiyatmo, melalui Kasi Humas Polres Sambas, AKP Sadoko Kasih menjelaskan lokasi penemuan mayat cukup jauh dari Jalan Raya. Polres Sambas melalui anggota Uridentifikasi turun ke lapangan sekitar pukul 16.30 WIB usai mendapat laporan.

“Jarak tempuh TKP dari Jalan Raya sekitar kurang lebih 5 km. Dari Jalan Raya Desa Sebayan menggunakan sepeda motor, jalan setapak kurang lebih 15 menit, dilanjutkan dengan jalan kaki dengan memakan waktu sekitar 30 menit,” jelas Sadoko, Sabtu, (22/2/2025).

Lebih jauh Sadoko mengungkapkan, kerangka mayat tersebut ditemukan di atas tanah rawa dengan posisi tengkorak kepala menghadap ke kanan. Sementara, tulang-belulang lainnya berserakan di sekitarnya.

“Di atas tulang rusuk ditemukan pakaian korban, berupa kaus kerah motif garis-haris warna biru putih dengan merk KAYA Size L dan sisa celana berwarna krim,” ungkap Sadoko.

Usai dievakuasi kerangka manusia tersebut dibawa ke RSUD Sambas. Sementara itu, pihak Kepolisian langsung bergerak untuk mencari informasi orang hilang di wilayah Kecamatan Sambas dengan ciri-ciri baju kaus kerah motif garis-garis warna biru putih dengan merk KAYA Size L dan sisa celana berwarna krim.

“Sekitar pukul 20.20 WIB, anggota kami mendapat informasi dari Bhabinkamtibmas Desa Lorong yang menerangkan bahwa kerangka manusia yang dievakuasi itu adalah warga Desa Lorong atas nama Rabudin alias Udin. Hal ini diketahui berdasarkan foto pakaian yang ditujukan kepada pihak keluarga,” papar Sadoko.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak Kepolisian langsung menyerahkan kerangka mayat tersebut ke pihak keluarga bersama Perangkat Desa Lorong untuk dimakamkan.

“Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga dan perangkat Desa Lorong, korban menderita gangguan jiwa,” pungkas Sadoko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *