Kabar Lokal -Dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Rutan Kelas IIB Sambas menggelar kegiatan Tausiyah dengan menghadirkan Ustaz Rahmat Baequni Lc, Sabtu (18/1/2025).
Kegiatan ini diikuti ratusan Warga Binaan dan Pegawai di lingkungan Rutan Sambas yang berlangsung di Masjis Attaubah Rutan Sambas. Dalam kesempatan itu turut hadir Kepala Rutan Sambas, Andriyas Dwi Pujoyanto.
Karutan Sambas, Andriyas mengatakan pada momen isra’ mi’raj tersebut diharapkan dapat menjadi momen untuk meningkatkan iman. Sehingga dapat menjadi motivasi untuk melaksanakan seluruh perintah agama.
“momentum peringatan isra mi’raj tentunya dapat mempertebal keimanan umat Islam untuk menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya,” ungkap Karutan Andriyas.
Sementara itu, Ustaz Rahmat Baequni menceritakan tentang peristiwa peristiwa penting yang terjadi saat momen isra mi’raj tepatnya pada tanggal 27 Rajab di tahun ke delapan kenabian.
“Ini merupakan peristiwa perjalanan suci Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina, hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam satu malam,” papar Ustaz Rahmat.
Isra berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem menaiki Buraq. Sedangkan Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi ke Sidratul Muntaha bersama Malaikat Jibril.
Selama menapaki langit ketujuh, Rasulullah sempat bertemu dengan beberapa nabi, diantaranya Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, dan Nabi Musa di langit keenam.
Baru kemudian Nabi Muhammad SAW tiba di Sidratul Muntaha yang merupakan langit ketujuh yang bertemu dengan Nabi Ibrahim dan menjadi akhir perjalanan Nabi Muhammad menerima perintah Allah SWT.
“Adapun perintah yang diterima Rasulullah saat itu yaitu berupa perintah shalat 50 waktu dalam satu hari. Namun Nabi Muhammad SAW meminta keringanan pada Allah,” ungkap Ustaz Rahmat.
“Sehingga perintah shalat menjadi lima waktu dalam sehari. Sejak saat itulah ummat Muslim harus melakukan shalat wajib lima waktu,” pungkas Ustaz Rahmat.